Thursday 27 February 2014

Salah satu makanan yang paling mudah dicari di Surabaya adalah Tahu Tek .Tahu tek sendiri tahu yang goreng setengah matang dengan lontong yang dipotong kecil-kecil dengan alat gunting dan garpu untuk memegang tahu atau lontong, kentang goreng, sedikit taoge, dan irisan ketimun dipotong kecil-panjang ,lalu setelah disiram dengan bumbu di atasnya, ditaburkan kerupuk udang yang bentuknya kecil dengan diameter sekitar 3 cm.
Bumbu diulek, yaitu ditumbuk sambil diaduk dengan ulekan dalam cobek cekung besar terbuat dari batu sampai bumbu ini menjadi kental. Dinamakan tahu tek karena gunting yang digunakan untuk memotong bahan masakan (tahu, lontong, kentang, dan telur) dibunyikan terus seakan memotong, walaupun bahan makanan telah habis dipotong, sehingga seperti berbunyi tek..tek..tek.
Malang selain dikatakan Kota Bunga juga bisa dikatakan Kota Makanan juga lowh. Buktinya banyak banget makanan khas Malang yang terkenal sampai pucuk Gunung Alpen ( hahaha . . . ngarang kale’ masa’ ceh sampe’ sana) kalau orang luar Malang gak nyobain bakalan kecewa banget dech,, Banyak banget jejeran makanan di kota Malang ini yang tiap jamnya pasti sudah berubah menunya. Menu pagi dengan menu malam aja udah beda.Apalagi kalau sudah masuk menjelang sore atau malam hari paling enak tuh ketika di Malang kita menyantap makanan yang super enak banget seperti tahu telor. Kalau dilihat dari harganya sih tahu telor lebih murah dibandingkan dengan makanan orang bule seperti pizza, burger, spagetty, dan lain sebagainya yang harganya bisa mencapai selangit. Tapi kalau sudah ngomongin rasanya jangan salah,, tahu telor rasanya juga gak kalah enaknya sama makanan luar negeri itu, malah kalau bisa dibilang lebih enakan tahu telor dech.
Tahu telor ini cocok banget untuk semua kalangan lowh, dari anak kecil, mahasiswa, kakek nenek, orang kaya, orang menengah ke bawah semuanya bisa mencicipi makanan yang satu ini karena harganya kan murah dan juga enak. Tahu telor ini biasanya baru buka menjelang sore mau ke malam hari. Kalau kalian pada nyari tahu telor pada pagi hari jarang banget orang yang jualan dijamin gak bakalan ketemu dech. Di Malang ini sudah banyak banget yang jualan tahu telor dan hampir di semua tempat harganya sama cuma terkadang rasanya saja yang berbeda beda karena yang buat aja sudah beda.
Kali ini saya akan mengajak kalian semua untuk kuliner tahu telor di salah satu tempat yang rasanya udah terkenal banget enaknya, contohnya tahu telor yang berada di jalan mawar itu. Dia berjualan di rumahnya sendiri. Disini dia hanya menyiapkan beberapa meja panjang terbuat dari kayu dan juga kursi plastic kecil yang ditata secara rapi. Disini harganya juga hampir sama dengan tempat lain tapi rasanya lebih enak banget dibanding tempat lain. Disini kalian bisa memilih beberapa menu yang ada seperti tahu lontong, tahu telor, tahu telor lontong, tahu telor nasi dan juga beberapa menu yang lain. Di Jalan mawar ini perpaduan antara tahu telor dengan bumbu tahu telornya itu terasa banget dan melekat banget di lidah. Sajian tahu telor ini biasanya tahunya dpotong kecil kecil berbentuk dadu lalu dicampurkan dengan telor yang sudah dikocong kemudian keduanya digoreng bersamaan. Dan diatasnya disiram dengan bumbu kacang dan juga tidak ketinggalan kerupuk kecil kecil.

Wednesday 26 February 2014

Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate. Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain.
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia. Sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya.
Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia; dengan berbagai suku bangsa dan tradisi seni memasak (lihat Masakan Indonesia) telah menghasilkan berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate dapat diperoleh dari pedagang sate keliling, pedagang kaki lima di warung tepi jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap disajikan dalam pesta dan kenduri. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging dapat dibuat sate. Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya.
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya, biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah disajikan dengan lontong atau ketupat.

Hidangan internasional yang mirip sate antara lain yakitori dari Jepang, shish kebab dari Turki, shashlik dari Kaukasia, chuanr dari China, dan sosatie dari Afrika Selatan. Sate terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious foods (50 Hidangan Paling Lezat di Dunia) melalui jajak pendapat pembaca yang digelar oleh CNN Go pada 2011.

ASAL MULA

Sate telah menjadi makanan yang populer secara luas di berbagai belahan dunia, hal ini menjadikan orang tertarik untuk mengetahui asal mula hidangan populer ini:
"Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah."
— Jennifer Brennan (1988).
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
Teori lain mengusulkan bahwa asal kata sate berasal dari istilah Minnan-Tionghoa sa tae bak (δΈ‰η–Šθ‚‰) yang berarti tiga potong daging.[rujukan?] Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa. Warga Tionghoa Indonesia juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa.
Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke-19 istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan, di sana sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa hidangan ini—dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya—ke negeri Belanda, hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda . Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.

CARA MEMASAK

Ada banyak resep sate yang ada di dunia. Akan tetapi secara garis besarnya resep sate adalah sebagai berikut. Kunyit atau kecap manis adalah salah satu bumbu penting untuk membumbui daging sate dan memberikan warna. Daging sate sendiri banyak ragamnya, misalnya daging kambing, ayam, sapi, domba, babi, ikan, udang, cumi-cumi, kelinci,telur puyuh atau jeroan. Beberapa daging adalah daging eksotik yang kurang lazim, seperti daging kura-kura, bulus, buaya, kuda, kadal, dan ular. Daging yang sudah ditusuki dan diberi bumbu baluran rendaman ini, kemudian dipanggang dalam bara api arang hingga matang.
Sate dapat disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis, disertai potongan bawang merah dan mentimun. Disajikan dengan nasi putih panas, ketupat, atau lontong. Sate babi biasanya menggunakan saus berbahan dasar nanas, atau kecap manis.


ANEKA RAGAM SATE

Indonesia

Indonesia adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal luas di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan dianggap sebagai masakan nasional dan salah satu hidangan terbaik Indonesia.[7] Sate, adalah hidangan penting dalam masakan Indonesia, dihidangkan di mana-mana, mulai dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran mewah di hotel berbintang, demikian juga di rumah atau dalam berbagai pesta, perayaan, dan kenduri.[8] Hasilnya telah tumbuh berkembang berbagai variasi resep sate di seluruh kepulauan Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa rumah makan yang khusus menghidangkan berbagai macam sate, seperti restoran Sate Ponorogo, Sate Blora, serta gerai Sate Khas Senayan, sebelumnya dikenal sebagai Satay House Senayan.[9] Di Bandung, Jawa Barat, kantor gubernurnya dikenal dengan nama Gedung Sate yang merujuk kepada kemuncak (mastaka) atapnya yang menyerupai sate.
Indonesia memiliki koleksi jenis sate paling kaya di dunia. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya.[10]
Sate Madura
Berasal dari Pulau Madura, sebelah utara Pulau Jawa, sate jenis ini adalah yang paling populer di Indonesia. Bahan dagingnya adalah daging ayam atau kambing, dengan bumbu kecap manis dan gula jawa, dicampur bawang putih, bawang goreng, kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan, petis, kemiri, dan garam. Sate ayam biasanya dihidangkan dengan bumbu kacang, sementara sate kambing dihidangkan dengan kecap manis ditambah irisan bawang merah. Sate Madura menggunakan irisan daging yang lebih kecil. Dimakan dengan nasi putih, lontong, atau ketupat. Terkadang ditambahi acar irisan bawang, mentimun, dan cabai rawit. Biasanya penjual sate madura berasal dari suku Madura.
Sate Padang
Hidangan dari Padang dan daerah sekitarnya di Sumatera Barat yang terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang direbus dengan bumbu, lalu dipanggang. Ciri utamanya adalah saus kuah kuning yang terbuat dari tepung beras yang dicampur kaldu daging dan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, lengkuas, jintan putih, bubuk kari, dan garam. Sate Padang terbagi atas dua jenis, Sate Padang Pariaman dan Padang Panjang, yang berbeda dalam cita rasa saus bumbu kuningnya.
Sate Ponorogo
Jenis sate yang berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Terbuat dari potongan daging ayam yang direndam dalam bumbu kecap, disajikan dengan bumbu kacang dan sambal dengan irisan bawang merah dan cabai rawit serta jeruk nipis. Variasi ini unik karena dalam setiap tusuknya hanya terdapat satu potong daging ayam yang diiris memanjang, berbeda dengan sate biasanya yang terdiri atas empat potong daging. Daging ayam sebelumnya direndam dalam kecap manis dan bumbu dan melalui proses "bacem" agar bumbunya masuk meresap. Kemudian dihidangkan dengan lontong. Panggangannya terbuat dari tanah liat yang dilubangi satu sisinya untuk mengipasi arang.
Sate Tegal
Sate kambing muda yang baru berumur di bawah lima bulan; julukannya di Tegal adalah sate "balibul" singkatan dari "baru lima bulan". Dipanggang dalam satuan kodi, yang terdiri atas dua puluh tusuk, dan tiap tusuk terdapat empat potong dua potong daging, satu potong lemak dan satu lagi potongan daging. Dipanggang di atas bara arang dari hampir matang atau matang sekali; dapat juga diminta dimasak tidak terlalu matang. Kadang kala potongan lemak dapat diganti hati, jantung, atau ginjal kambing. Daging ini tidak dibumbui sebelum dipanggang. Saat disajikan, disertai kecap manis yang diencerkan dengan air panas, ditambah irisan cabai, bawang merah, tomat hijau, dan nasi putih, ditaburi bawang goreng.
Sate Ambal
Sate dari daerah Ambal, Kebumen, Jawa Tengah. Berbahan daging ayam kampung. Keunikannya adalah bumbunya bukanlah bumbu kacang, melainkan tempe tumbuk yang dicampur cabai dan aneka bumbu lainnya. Daging ayam dibaluri dan direndam bumbu selama dua jam agar rasanya meresap. Sate ini dimakan dengan ketupat.
Sate Blora
Sate dari daerah Blora. Sate berbahan daging dan kulit ayam ini lebih kecil dari sate lainnya. Dimakan dengan bumbu kacang, nasi, dan sup dari santan dan bumbu.
Sate Banjar
Jenis sate yang populer di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan
Sate Makassar 
Dari Sulawesi Selatan, sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui saus yang terbuat dari belimbing. Rasanya khas asam dan pedas. Tidak seperti sate lainnya, sate Makassar dihidangkan tanpa bumbu.
Sate Buntel
Khas Kota Solo atau Surakarta, Jawa Tengah. Terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing (terutama bagian perut atau iga). Daging kaya lemak ini kemudian dibungkus selaput membran daging dan dililitkan membungkus tusukan bambu. Ukuran sate ini cukup besar, mirip dengan kebab Timur Tengah. Setelah dipanggang di atas bara arang, irisan sate ini kemudian dipisahkan dari tusuknya, diiris-iris, lalu disajikan dengan kecap manis dan merica.
Sate Lilit 
Variasi sate dari Bali. Sate ini terbuat dari daging cincang berbahan daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Daging cincang ini dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini kemudian dibungkus melilit tusukan bambu, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang.
Sate Pusut 
Hidangan dari Pulau Lombok. Terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang.
Sate Ampet 
Juga hidangan sate dari Pulau Lombok. Terbuat dari jeroan sapi dan daging sapi. Bumbu sate ampet sangat pedas. Bumbunya adalah campuran santan dan bumbu.
Sate Maranggi 
Sate khas Sunda yang lazim ditemukan di Purwakarta, Cianjur, dan Bandung, Jawa Barat. Bumbu sate ini dibuat dari bumbu khusus, yaitu pucuk bunga kecombrang (Nicolaia speciosa) dan tepung ketan. Kecombrang memberikan aroma dan rasa yang seperti mentol. Dihidangkan dengan ketan (jadah) atau nasi putih.
Sate Lembut 
Sate yang langka dari masyarakat Betawi. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate dibuat dari daging cincang dicampur parutan kelapa dan bumbu-bumbu, dililitkan pada tusukan sate dari bambu yang pipih. Biasanya dimakan dengan ketupat laksa Betawi.
Sate Manis 
Juga masakan khas Betawi. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini dibuat dari daging has dalam (tenderloin) bagian yang paling lembut dari daging sapi, direndam dalam bumbu yang manis. Biasanya dimakan dengan ketupat laksa Betawi.
Sate Kambing
Sate yang populer di Jawa, dibuat dari daging kambing atau daging domba. Berbeda dengan sate jenis lainnya, sate kambing biasanya tidak dibumbui terlebih dahulu. Daging kambing mentah biasanya langsung dipanggang di atas bara api arang. Setelah matang disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan tomat. Daging yang digunakan sebaiknya daging kambing muda yang lebih lembut, biasanya berusia 3 sampai 5 bulan.
Sate Kerbau
Sate dari daerah Kudus, tempat sebagian umat muslim menghindari memakan daging sapi sebagai bentuk tenggang rasa dan toleransi bagi umat Hindu. Daging kerbau dimasak dengan gula jawa, ketumbar, jintan putih, dan bumbu lainnya hingga empuk. Beberapa pedagang menggiling dagingnya dulu agar lebih empuk. Kemudian dipanggang di atas bara arang, disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari santan, gula jawa, dan bumbu lainnya. Secara tradisional sate ini disajikan di atas daun jati.
Sate Kelinci
Sate yang terbuat dari daging kelinci, lazim ditemukan di Jawa. Disajikan dengan irisan bawang merah, bumbu kacang, dan kecap manis. Sate kelinci biasanya ditemukan di kawasan pegunungan di Pulau Jawa tempat penduduk memelihara kelinci sebagai hewan ternak, seperti di Lembang, Jawa Barat, Kaliurang di Yogyakarta, Bandungan dan Tawangmangu di Jawa Tengah, juga Telaga Sarangan di Jawa Timur.
Sate Burung Ayam-ayaman
Sate yang terbuat dari ampela, hati, dan usus "burung ayam-ayaman" (sejenis burung laut). Setelah ditusukkan di tusukan sate dan dibumbui, sate jeroan burung ini tidak dibakar, melainkan digoreng dalam minyak kelapa atau minyak sawit yang banyak dan panas.
Sate Bandeng
Sate yang unik dari Banten. Terbuat dari daging ikan bandeng tanpa duri dan tulang. Bandeng yang dibumbui dipisahkan dari duri, lalu dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng, dijepit dengan bambu, lalu dipanggang di atas bara arang.
Sate Belut
Sate yang cukup langka dari Pulau Lombok. Terbuat dari belut yang lazim ditemukan di sawah dan empang. Daging belut ditusuk dan dililitkan lalu dibakar di atas bara arang. Tiap tusuk mengandung satu ekor belut.
Sate Kuda
Dikenal sebagi "Sate Jaran" oleh warga setempat di Yogyakarta, terbuat dari daging kuda. Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis.
Sate Bulus
Juga hidangan sate langka dari Yogyakarta. Terbuat dari daging bulus. (softshell turtle). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, kol, dan kecap manis. Daging bulus juga disajikan sebagai tongseng.
Sate Ular
Sate eksotik dan langka yang biasanya disajikan di rumah makan atau warung yang menyediakan daging unik seperti daging ular dan kadal, misalnya di dekat Stasiun Gubeng di Surabaya, atau daerah Mangga Besar dan Stasiun Tebet di Jakarta. Biasanya menggunakan daging ular sendok, kobra, atau ular sanca). Disajikan dengan irisan bawang merah, merica, acar, dan kecap manis.
Sate Babi
Populer di kalangan warga Tionghoa Indonesia, yang kebanyakan bukan warga muslim yang mengharamkan daging babi. Hidangan ini lazim ditemukan di Pecinan di perkotaan Indonesia, khususnya Glodok, Pecenongan, dan Senen di Jakarta. Juga populer di Bali yang kebanyakan penganut agama Hindu, juga populer di Belanda.
Sate Kulit
Ditemukan di Sumatera, sate yang renyah terbuat dari kulit ayam yang dibumbui.
Sate Ati
Sate yang dibuat dari campuran hati, ampela, dan usus. Biasanya ampela diletakkan paling bawah, usus di tengah, dan hati di atas. Setelah dibumbui, jeroan ayam ini tidak digoreng atau dibakar, tetapi direbus hingga matang. Sate ini bukanlah makanan utama, biasanya dijadikan makanan pendamping bubur ayam atau soto.
Sate Usus
Usus yang dibumbui secara ringan dan digoreng, biasanya juga untuk teman makan bubur ayam atau soto.
Sate Babat
Babat yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan soto.
Sate Kerang
Kerang yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan lontong kupang dan lontong balap.
Sate Telur Puyuh
Beberapa telur puyuh yang direbus dan ditusuk sate, dibumbui dan direbus lebih lanjut, biasanya disajikan sebagai hidangan makan.
Sate Telur Muda
Sate yang dibuat dari telur yang belum jadi (uritan) diambil dari ayam betina yang disembelih. Telur muda ini ditusuk sate, dibumbui, dan dibakar.
Sate Torpedo
Sate yang dibuat dari testis kambing, dibumbui dalam kecap manis, dan dibakar. Disajikan dengan bumbu kacang, kecap manis, acar, dan nasi putih.
Sate Susu
Dapat ditemukan di Jawa dan Bali, dibuat dari brisket sapi dengan cita rasa susu, disajikan dengan sambal.
Sate Kere (sate orang miskin) 
Sate vegetarian murah yang dibuat dari tempe giling (lebih dikenal dengan sebutan tempe gembus) dari Kota Solo, disajikan dengan bumbu kacang dan acar. Istilah "kere" dalam bahasa Jawa berarti "miskin"; aslinya untuk menyediakan kesempatan bagi warga miskin untuk menikmati sate karena zaman dahulu daging adalah barang mewah. Kini sate kere juga menyediakan usus, hati, dan daging sapi di samping sate tempe.
Sate Kikil (Sate Cecek) 
Sate kikil atau populer dengan nama sate cecek adalah makanan khas dari Jepara, sate ini biasanya untuk lauk Horok-Horok (makanan pokok orang Jepara pada era kolonial).
Sate Bebek Tambak
Sate daging bebek dari Tambak, Banyumas. Disajikan dengan saus bumbu manis kacang tanah atau bumbu pedas (menurut selera), irisan tomat, serta mentimun.
Sate Kelapa
Sate yang dibuat dari dua atau tiga irisan daging sapi yang ditusuk dan dibalut dengan parutan kelapa muda yang bercampur bumbu, kemudian dikepal sampai berbentuk oval panjang setelah itu sate digoreng dengan minyak goreng sampai balutan parutan kelapa muda berwarna cokelat. Inilah salah satu dari sate yang tidak dipanggang dan merupakan sate tradisional Jawa yang dihidangkan pada acara khusus selamatan tradisi di Jawa Timur.
Sate Bekicot
Bekicot diambil dulu dagingnya biasanya direbus dulu untuk memudahkan mengambil daging bekicot, kemudian daging diurap dengan bumbu setelah itu ditusuk dan dipanggang di atas bara api.

Malaysia

Sate dapat ditemukan di berbagai negara bagian di Malaysia, baik di rumah makan maupun di kedai pinggir jalan, pedagang sate menjual dagangannya di pusat jajan ataupun di pasar malam. Jenis sate yang populer di Malaysia adalah sate sapi dan sate ayam, beberapa wilayah mengembangkan resepnya sendiri. Sate biasanya dikaitkan dengan masyarakat muslim Melayu.
Jenis sate yang paling terkenal di Malaysia adalah sate Kajang, Selangor, yang disebut sebagai kota sate di Malaysia. Sate Kajang adalah nama generik untuk merujuk pada sate yang potongan dagingnya cukup besar dengan saus kacang manis yang ditaburi sambal. Sate Kajang tersedia di berbagai kota di Malaysia. Jenis daging yang ditawarkan bukan hanya sapi dan ayam yang sudah lazim, tetapi juga daging lainnya seperti ampela ayam, hati, daging kambing, daging kelinci, ikan, dan lain-lain.
Variasi lainnya adalah sate lok-lok dari Penang dan sate celup dari Malaka. Keduanya adalah variasi paduan cita rasa Tionghoa Malaysia antara hotpot Tionghoa dengan sate Melayu. Potongan daging mentah, tahu, telur pitan, telur puyuh, bakso ikan, jeroan, dan sayuran, semuanya disajikan dalam tusuk sate. Sate ini kemudian dicelup dalam air kaldu panas hingga matang. Kemudian dimakan dengan saus kehitaman yang manis dapat ditambahkan sambal. Jika disajikan dengan saus sate (saus kacang) maka sate ini disebut sate lok-lok. Jika dimasak dalam saus kacang mendidih, disebut sate celup. Sate jenis ini tersedia di kedai pinggir jalan maupun di restoran, kebanyakan adalah nonhalal. Pelanggan menggunakan tungku panci rebusan bersama untuk memasak sate mereka sendiri.


Singapura

Sate adalah salah satu makanan yang diasosiasikan dengan Singapura sejak tahun 1940-an.[rujukan?] Awalnya dijual di kaki lima dan gerobak dorong. Perhatian akan kesehatan umum serta pembangunan kota menjadikan pedagang sate berhimpun dalam satu kawasan pedagang sate di Beach Road pada tahun 1950-an, yang saat itu disebut Satay Club. Dipindahkan ke Esplanade Park pada tahun 1960-an, gerai sate ini menjadi tujuan wisata populer di Singapura.
Dipindahkan beberapa kali kini menempati tempat tetap di Clarke Quay pada tahun 1990-an karena tempat yang lama tergusur teater Esplanade.
Beberapa kawasan penjual sate lainnya adalah Sembawang di sebelah utara kota. Kedai sate yang dibuka di Lau Pa Sat juga populer di antara wisatawan. Tempat lainnya antara lain Newton Food Centre, East Coast Park Seafood Centre, dan Toa Payoh. Sate yang umum dijual di Singapura antara lain Satay Ayam, Satay Lembu, Satay Kambing, Satay Perut (sate usus), dan Satay Babat.
Maskapai penerbangan nasional Singapura, Singapore Airlines, juga menyajikan sate sebagai hidangan pembuka untuk penumpang kelas satu Raffles Class.


Filipina

Filipina memiliki dua macam tradisi dalam memanggang daging sate. Hidangan yang dipengaruhi kebudayaan Spanyol di Luzon dan Visayas, umumnya dari daging babi dan sebagian kecil ayam, direndam dan dibaluri saus manis kental berwarna merah yang merupakan campuran kecap dan saus pisang. Karena pengaruh Amerika hidangan jenis ini disebut Barbikyu.
Jenis yang kedua disebut Satti, adalah makanan khas bangsa Moro di Filipina Selatan (Mindanao, Kepulauan Sulu, Palawan selatan, dan Tawi-Tawi). Satti ini paling mirip dengan sate dari Indonesia dan Malaysia. Satti disajikan dalam kuah kacang kental. Campuran sausnya adalah kacang, bawang putih, jahe, bawang merah, jintan, terasi, cabai, dan santan. Karena penduduknya mayoritas muslim, daging yang digunakan adalah daging halal seperti sapi, ayam, kambing, dan domba.


Belanda

Disebut satΓ© atau sateh di Belanda, hidangan ini telah teradaptasi ke dalam hidangan Belanda sehari-hari. Sate babi dan sate ayam biasanya disajikan dengan saus kacang, yang banyak tersedia di berbagai toko makanan ringan dan pasar swalayan. Sate kambing dengan kecap manis tersedia di rumah makan Indonesia dan makanan kedai siap saji lainnya. Sate babi dan sate ayam dalam saus kacang, dengan salad dan kentang goreng adalah hidangan populer di pub yang disebut eetcafes.
Favorit lainnya di kedai makanan ringan adalah satΓ©kroket, kroket yang dibuat dari saus kacang dan daging cincang (ragout).


Tuesday 25 February 2014

Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (seperti Surabaya), dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta).
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, lombok, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
Di Daerah Jawa Timur banyak dijumpai penjual Rawon, terutama rawon Pasuruan banyak yang terkenal.
Memasuki Kabupaten Lamongan dari arah timur tepatnya melalui Jalan Raya Surabaya-Jakarta anda akan disambut oleh lengkungan gerbang yang melintang dengan tulisan Lamongan Kota Soto. Tulisan yang bertengger di gerbang ini mewakili suara masyarakat Lamongan yang ingin memberitahukan pada setiap pengunjung bahwa Lamongan mempunyai soto yang sedap dan segar, khas dengan taburan poya. Sebuah awal wisata yang menarik hingga membuat penasaran untuk mencicipinya dan membuktikan label Lamongan itu.
Soto Lamongan berbeda dengan soto yang lain. S0to ini satu-satunya soto yang menggunakan poya, sebuah kelengkapan soto yang menjadi pencirinya. Makanan berkuah yang termasuk kategori soto ayam ini menggunakan daging ayam kampung yang terlebih dulu dimasak dengan bumbu. Kuah soto Lamongan pada mulanya termasuk kuah bening, namun pada perkembangannya ada percampuran dengan kuah Soto Surabaya yang ditambahkan bandeng sebagai bumbu kuah sehingga kuah menjadi keruh. Soto Lamongan memang khas, rasanya segar dan enak sehingga hampir di seluruh kota di Jawa dijual soto Lamongan. Jadi tepatlah jika rajanya soto adalah soto Lamongan.
Asal-usul penggunaan poya tidak diketahui secara pasti, namun poya dibuat dari kerupuk udang, udang, dan bawang yang semua digoreng terlebih dulu kemudian dihaluskan. Cara menghaluskan bahan ini adalah dengan ditumbuk secara manual dan tidak  boleh digiling karena akan menciptakan cita rasa yang berbeda.
Sajian soto Lamongan dari atas tampak taburan poya yang sedikit merah kecoklatan. Mencoba mencicipi poya sendiri terasa sangat gurih dengan aroma udang dan bawang yang khas. Biasanya orang menggunakan poya satu sendok saja untuk setiap mangkuk soto, namun adapula yang menambahkan dalam jumlah yang cukup banyak hingga kuah menjadi kental dan gurih.
Soto Lamongan dilengkapi dengan telur (telur rebus atau uretan-telur). Kuahnya yang berwarna agak kuning dipadukan dengan hijaunya seledri dan daun bawang (bawang pre) membuat kombinasi warna yang menarik. Mie soon tampak berada paling bawah dalam mangkuk dan telah menjadi empuk oleh panasnya kuah. Sepiring nasi putih menyertai soto Lamongan untuk sebuah porsi soto nasi pisah. Sedangkan untuk nasi soto (campur), nasi akan ditata pada posisi dibawah baru bahan yang lainnya di atasnya. Bahan penyedap yang lain seperti jeruk nipis ditambahkan untuk memberikan rasa asam. Saat akan menyantapnya, campur terlebih dulu agar poya, air jeruk, dan sambal menyatu dalam kuah.
Gurih, segar sedikit masam, dan pedas dengan aroma khas soto yang menawan inilah komentar pertama ketika mulai menikmati soto Lamongan. Bumbu kuah inilah kuncinya hingga soto terasa lezat dan lebih lengkap dari soto lainnya karena terbuat dari bumbu yang terdiri dari bumbu ketumbar, jinten, sere, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, mrica, garam, dan kemiri, dengan pelengkap bawang goreng. Rasa pedas diperoleh dari jahe dan lada yang berada dalam bumbu serta sambal yang ditambahkan ketika akan menyantapnya. Dengan perasan jeruk nipis yang membuat soto terasa sedikit asam justru membuat lebih menyegarkan, berinteraksi dengan minyak-minyak yang terlihat menyendiri di kuah sehingga menimbulkan rasa perpaduan gurihnya minyak dan segarnya jeruk. Daging ayam terasa empuk dan gurih karena sebelumnya telah direbus dalam bumbu kunyit, jinten, jahe, bawang merah dan daun jeruk. Kelezatan soto Lamongan ini akan membuat anda setuju dengan sebutan “Soto Lamongan Rajanya Soto”.
Santapan segar Soto Lamongan ini mempunyai gizi yang cukup lengkap karena terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat gizi yang bermacam-macam. Karbohidrat dapat anda peroleh dari nasi dan mie soon. Protein, lemak, vitamin dan beberapa mineral ada dalam daging ayam dan bandeng. Sayur-sayuran hijau juga mengandung vitamin dan mineral yang penting. Apalagi untuk soto Lamongan yang lengkap dengan uretan telur dan hati ayam. Jadi kenapa anda masih ragu untuk menjadikan soto Lamongan dalam menu makan anda??
Tempat makan yang menjual soto Lamongan ini umumnya buka ketika waktu makan pagi datang yaitu pkl. 06.00 hingga makan malam selesai pkl. 20.00 – 23.00 karena memang soto ini cocok dalam segala cuaca dan kesempatan. Sedangkan warung tenda di Alun-Alun  yang banyak menjajakan menu ikan dan daging juga terdapat beberapa yang menyajikan menu soto melayani penikmat sambil merasakan irama suasana malam kota Lamongan.